Cerita Persahabatan yang Hancur karena Cinta



Salah satu hal yang bisa membuat seseorang lupa akan segalanya yaitu Cinta. Cinta membuat kita rela berkorban apa pun yang kita miliki. Untuk wanita, menurutku lebih baik mencintai daripada dicintai. Jangan berharap seseorang yang belum tentu mencintai kita, tetapi terima orang yang mencintai kita apa adanya.

Karena mencintai tanpa dicintai seperti olahraga dengan jangka waktu lama tetapi tidak membuat kurus. Karena itu belajarlah mencintai diri sendiri sebelum mencintai orang lain. Itu sedikit basa-basi dariku.

Aku Amel, siswa kelas XI. Dulu aku selalu menolak dan mengabaikan orang-orang yang menyatakan cintanya kepadaku. Namun sekarang justru aku yang selalu diabadikan oleh orang yang aku cintai.

Aku suka dengan teman sekelasku, namanya Ferdin, dia merupakan sahabat dekatku sejak lama. Awal diriku suka dengannya berawal saat aku kenalan dengannya dan berteman cukup akrab dan lama-lama dekat, sehingga sekarang diriku jatuh cinta.

Oh iya, aku punya teman bernama Afni, dia temanku sejak SMP. Sementara Aku, Afni, dan Ferdin sudah berteman dekat sejak masuk SMA.

Suatu waktu aku melihat Afni dan Ferdin bercanda bersama dan mereka terlihat akrab seperti orang pacaran. Jujur, aku pun cemburu melihatnya tetapi aku masih menyembunyikan kecemburuan itu di depan Afni.

Namun lama-lama rasa yang terpendam ini ingin dikeluarkan, akhirnya aku memutuskan untuk cerita ke Afni tentang perasaanku ke Ferdin.

“Af, aku mau ngomong sesuatu, nih, tapi jangan ngomong ke siapa-siapa ya”

“Kamu mau ngomong apa mel?” tanya Afni.

“Jujur aku suka dengan Ferdin sejak lama, dan aku cemburu saat kamu dekat sama Ferdin!” Jawabku.

“Kamu suka sama Ferdin? Serius mel?” Tanya Afni.

“Iya, tapi kamu jangan bilang ke Ferdin ya” Ucapku.

“Iya, maaf sebelumnya kalau aku udah bikin kamu cemburu” Jawab Afni.

“Oke” Jawabku.
Semakin lama aku semakin dekat dengan Ferdin, tetapi aku perhatikan bahwa Ferdin tidak akan pernah jatuh cinta denganku. Walau seperti itu, aku tetap berjuang sepenuh hati. Dan ternyata Afni juga suka dengan Ferdin.

Aku mengetahui kalau Afni suka dengan Ferdin ketika aku membaca buku diary Afni. Di sana tertulis curhatan Afni tentang perasaannya ke Ferdin.


Aku pun merasa kecewa setelah membaca buku diari tersebut, karena sahabat baikku ternyata suka dengan cowok yang sama denganku. Namun aku berpikir, rasa suka itu berhak untuk siapa pun.

Saat di taman sekolah, aku melihat Afni dan Ferdin sedang mengobrol. Mereka terlihat lebih serius daripada biasanya, aku pun penasaran dan menguping percakapan mereka dibalik pohon.

“Afni, aku suka sama kamu, kamu mau enggak jadi pacarku?” Tanya Ferdin.

Afni kaget sekaligus bingung mendengar pertanyaan itu. Namun pada akhirnya Afni menerima tawaran itu dan mulai menjadi pacar Ferdin tanpa memikirkan perasaanku, sahabatnya sendiri.

“Iya aku mau” Jawab Afni.

Aku yang mendengarkan jawaban Afni langsung kaget dan keluar dari balik pohon, karena aku tak menyangka sahabatku akan tega melakukan hal itu.

“Af, kamu pacaran sama Ferdin? Selamat ya kamu udah bikin aku sakit hati”

Afni dan Ferdin kaget karena aku keluar dari balik pohon secara tiba-tiba dan langsung berkata seperti itu.

“Maafin aku mel, tapi aku jujur cinta banget sama Ferdin” Jawab Afni.

“Yaudahlah”, aku pergi meninggalkan Afni dan Ferdin.

Aku pergi dengan perasaan campur aduk tidak karuan dan masih berpikir mengapa sahabatnya sendiri tega melakukan hal itu. Padahal Afni tahu kalau diriku sudah lama mengejar Ferdin.

Maka persahabatanku dengan mereka berdua hancur karena cinta. Di sini aku memberi amanat bahwa utamakanlah sahabatmu daripada pacarmu, karena orang yang selalu hadir di saat kamu senang dan susah itu sahabat.

Komentar